BANDUNG – Pemerintah Desa beserta pendamping Desa dan patriot Desa menggagas pemetaan partisipatif pembangunan Bendungan Rakutak, dalam rangka untuk pengelolaan sumber daya air DAS Citarum Hulu di setiap musim.
Sebanyak 9 orang yang merupakan gabungan antara pemerintahan Desa, pendamping Desa, patriot Desa dan juga KIM melakukan survei titik yang akan di jadikan bendungan air DAS Citarum.
Pendamping lokal Desa sebagai tenaga ahli di pedesaan melakukan komunikasi bersama KH. Wawan Sofwan Hadi yang merupakan anggota dewan di Dapil 6 Komisi C Kabupaten Bandung berbincang-bincang tentang bagaimana menanggulangi sumber daya air sungai Citarum.
Pendamping lokal Desa sekaligus sekjen Baraya Tani Nusantara, Heri Ferdian mengatakan “Untuk mengelola sumber daya air DAS Citarum, kita harus menggagas Bendungan Rakutak sebagai penyangga air kawasan Bandung Selatan dalam mengurangi resiko banjir di Majalaya, Baleendah dan Dayeuh Kolot di musim hujan dan di musim kemarau, berfungsi supplayer air bagi kawasan Bandung Timur, dan ini akan menjadi wahana wisata edukasi konservasi alam perdesaan yang dikelola Desa Resmitingal melalui unit usaha BUMDesanya”. Jelasnya. Sabtu, (7/8/2021).
Ia juga berharap, semoga dapat terlaksana karena jika ini rampung akan menguntungkan semua multi pihak terlebih warga sekitaran daerah aliran sungai Citarum.
Pesan juga buat Bapak Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat sekaligus Komandan Satgas Citarum Harum perlu untuk merespon ini, karena salah satu anak didik beliau (patriot desa) telah di turunkan ke sini agar bisa membantu dan menyelesaikan permasalahan ini.
Kepala desa Resmitingal Oma Rohma menyampaikan ” ini adalah upaya untuk menanggulangi banjir dan supply air di Bandung timur, kedepan kita juga akan bisa bekerjasama dengan BUMN terkait pembangkit listrik dan juga wisata arung jeram yang akan bisa di kelola oleh bumdes Resmitingal”. Ujarnya.
Setelah melakukan survei titik yang di tentukan untuk membuat bendungan sangat jauh dari kerumunan warga, sebelumnya pun pernah ada wacana dalam pembuatan bendungan juga pada taun 2018, tetapi hal tersebut belum terlaksana karena memang kondisi tanahnya yang labil dan kurang bagus untuk di pakai bendungan, untuk kedepanya pemdes, pendamping dan patriot akan merencanakan untuk menguji daerah bersama tim ahli, tata ruang agar konsep yang di harapkan bisa di lakukan dengan baik. (*/Dian Maulana)