oleh

Pemprov Jateng Terus Genjot Percepatan Vaksinasi Covid-19

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggenjot percepatan vaksinasi di seluruh wilayahnya. Hingga saat ini, Dinas Kesehaten (Dinkes) Jateng mencatat persentase jumlah warga yang telah menjalani vaksin mencapai 60 persen.

Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan capaian 60 persen warga yang telah menjalani vaksin merupakan hal bagus.

“Sudah 60 persen lebih. Ini sudah bagus sekali. Bisa 60 persen lebih,” kata Yulianto, seusai Rapat Penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur, Senin (1/11/2021).

Menurutnya, meski pencapaian vaksin menunjukkan hal yang bagus. Namun masih ditemukan adanya kabupaten yang masih di bawah 40 persen vaksinasinya. Dengan jumlah disparitas atau perbedaan yang masih tinggi.

Baca Juga  Jateng Gelar Istighosah Secara Virtual

“Disparitasnya di beberapa kabupaten yang masih agak ketinggalan ini perlu percepatan-percepatan,” tutur Yulianto, dikutip jatengprov.go.id.

Dikatakan, kabupaten yang vaksinasinya masih di bawah 40-50 persen adalah Banjarnegara, Kabupaten Tegal, Purbalingga, Batang, Jepara, Wonosobo, Pemalang, Brebes, Grobogan, Pekalongan, Kabupaten Magelang, Kebumen, dan Pati. Di daerah-daerah itulah yang akan digenjot lebih cepat.

Yulianto mengungkapkan, kendala daerah yang vaksinasinya masih di bawah 50 persen antara lain; sasarannya masih sulit diajak vaksinasi, terbatasnya jumlah vaksinator, dan jumlah faskes yang melayani vaksinasi. Tidak hanya itu, lanjutnya, komitmen dari pemerintah daerah juga perlu didorong, mengingat masih ada tempat dengan kesadaran vaksinasi yang masih rendah.

Baca Juga  Pemko Pekanbaru akan Sosialisasikan Pelaksanaan Vaksinasi Bagi Anak Usia 6-11 Tahun

“Lansia ini memang agak lambat. Lalu juga disabilitas, ibu hamil, penderita komordibitas. Ini memang kecepatannya enggak seperti yang lain,” terangnya.

Dengan demikian, bebernya, strategi jemput bola harus dilaksanakan secara simultan bersama, seperti yang dilakukan pemerintah kabupaten/ kota, termasuk di puskesmas, sampai tingkat kecamatan. Sebab, pelayanan vaksinasi itu akan lebih efektif pada komunitas yang lebih rendah, contohnya, tingkat RW, RT, desa, kelurahan.

Menurut Yulianto, pola sentra vaksinasi yang ada di pusat kota sudah cukup dan jangan ditambah lagi. Bahkan, kalau ada kolaborator yang ingin membantu vaksinasi, pemprov minta pelayanannya itu dilakukan dengan jemput bola di tingkat bawah.

Baca Juga  Jateng Dapat Apresiasi Dari Menkes dan Mendagri

“Akhir-akhir ini masih banyak yang ingin membantu sebagai kolaborator. Tetapi saya sarankan jangan mendirikan sentra vaksin lagi di kota. Tapi pelayanan jemput bola ke komunitas,” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya masih terus bergerak melakukan percepatan vaksinasi.

“Saya sampaikan kepada kawan-kawan bupati/wali kota agar sampai dengan Desember kita kebut vaksinnya,” ujarnya.

Ganjar juga tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat agar tetap mengenakan masker dan mematuhi protokol kesehatan. Bahkan, di seluruh tempat publik hendaknya ketaatan protokol kesehatan tetap diperhatikan.

“Satpol PP-nya tetap jalan, minta bantuan TNI-Polri, jadi edukasinya tetap mengingatkan terus-menerus sambil vaksinnya digenjot terus-menerus,” imbuhnya. (*/cr1)

News Feed